Kali ini saya ingin share makalah tentang peran keluarga terhadap perkembangan anak SD.
Semoga bermanfaat... ! ^^
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah.
Kedudukan
dan fungsi suatu keluarga dalam kehidupan manusia bersifat primer dan fundamental.
Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah
pembentukan masing-masing anggotanya, terutama anak-anak yang masih berada
dalam bimbingan tanggung jawab orangtuanya.
Perkembangan
anak pada umumnya meliputi keadaan fisik, emosional sosial dan intelektual.
Bila kesemuanya berjalan secara harmonis maka dapat dikatakan bahwa anak
tersebut dalam keadaan sehat jiwanya. Dalam perkembangan jiwa terdapat
periode-periode kritik yang berarti bahwa bila periode-periode ini tidak dapat
dilalui dengan harmonis maka akan timbul gejala-gejala yang menunjukkan
misalnya keterlambatan, ketegangan, kesulitan penyesuaian diri kepribadian yang terganggu bahkan
menjadi gagal sama sekali dalam tugas sebagai makhluk sosial untuk mengadakan hubungan antar
manusia yang memuaskan baik untuk
diri sendiri maupun untuk orang di lingkungannya.
Keluarga merupakan
kesatuan yang terkecil
di dalam masyarakat tetapi menempati kedudukan yang
primer dan fundamental, oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar
dan vital dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal
maupun tahap-tahap kritisnya. Keluarga yang gagal memberi cinta kasih dan
perhatian akan meupuk kebencian, rasa tidak aman dan tindak kekerasan kepada
anak-anaknya. Demikian pula jika keluarga tidak dapat menciptakan suasana pendidikan,
maka hal ini akan menyebabkan anak-anak terperosok atau tersesat jalannya.
Dalam makalah
ini penulis menyajikan mengenai pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak
sekolah dasar.
Perumusan Masalah
1. Apa
fungsi keluarga?
2. Bagaimana
pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak?
3. Bagaimana
peran keluarga terhadap perkembangan anak?
Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan
mengenai fungsi keluarga.
2. Menjelaskan
mengenai pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak.
3. Menjelaskan
peran keluarga dalam perkembangan anak.
PEMABAHASAN
- Pengertian Keluarga
Lingkungan
merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi perkembangan anak. Secara
garis besar, ada tiga klasifikasi lingkungan perkembangan utama yang dikenal,
yakni keluarga, sekolah dan masyarakat.
Dalam konteks pendidikan, tiga macam lingkungan ini disebut tripusat pendidikan.
Lingkungan keluarga
merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam
keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga
dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak
adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh
anak adalah dalam keluarga.
Tugas
utama dari keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi
pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian
besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.
Dari definisi
tersebut dapat dirumuskan intisari pengertian keluarga, yaitu sebagai berikut :
1.
Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya
terdiri atas ayah, ibu, dan anak,
2.
Hubungan sosial di antara anggota keluarga relatif
tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan / atau adopsi,
3.
Hubungan antar anggota keluarga dijiwai oleh suasana
afeksi dan rasa tanggung jawab, dan
4.
Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan
melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan
diri dan berjiwa sosial.
Dengan demikian
terlihat betapa besar tanggung jawab orang tua terhadap anak. Bagi seorang
anak, keluarga merupakan persekutuan hidup pada lingkungan keluarga tempat di
mana ia menjadi diri pribadi atau diri sendiri. Keluarga juga merupakan wadah
bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk
diri dalam fungsi sosialnya. Di samping itu, keluarga merupakan tempat belajar
bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan
nilai hidup yang tertinggi.
Dengan demikian
jelaslah bahwa orang
yang pertama dan utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan
pendidikan anak adalah orang tua.
- Perkembangan Fungsi dan Peranan Keluarga
Keluarga
merupakan institusi sosial yang bersifat universal dan multifungsional. Fungsi
pengawasan, sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan, dan rekreasi dilakukan
oleh keluarga terhadap anggota-anggotanya. Namun sekarang ini sebagian fungsi –
fungsi tersebut sudah mengalami pergeseran, antara lain :
§
Fungsi pendidikan.
Dahulu keluarga merupakan
satu-satunya institusi pendidikan.
Fungsi pendidikan
keluarga
ini
telah mengalami banyak
perubahan. Secara informal fungsi pendidikan keluarga masih tetap penting,
namun secara formal fungsi pendidikan itu telah diambil alih oleh sekolah. Apabila dulu
fungsi sekolah terbatas pada pendi- dikan intelek, maka kecenderungan sekarang
pendidikan sekolah diarahkan kepada anak sebagai seorang pribadi.
§
Fungsi rekreasi
Dulu keluarga merupakan medan rekreasi bagi anggota- anggotanya. Sekarang
pusat-pusat rekreasi di luar keluarga,
seperti gedung bioskop, panggung sirkus, lapangan olah raga, kebun binatang, taman-taman,
nightclub, komunitas pengguna jasa internet dan lain sebagainya dipandang lebih menarik.
§
Fungsi Keagamaan
Dulu keluarga
merupakan
pusat pendidikan
upacara ritual
dan ibadah agama bagi para anggotanya di samping peranan yang
dilakukan oleh institusi agama. Proses sekularisasi dalam masyarakat dan merosotnya
pengaruh institusi agama
menimbulkan kemunduran fungsi keagamaan keluarga.
§
Fungsi Perlindungan
Dahulu keluarga berfungsi memberikan perlindungan, baik
fisik
maupun
sosial, kepada
para
anggotanya.
Sekarang banyak fungsi perlindungan dan perawatan ini telah diambil
alih
oleh badan-badan
sosial, seperti tempat perawatan bagi anak-anak cacat tubuh dan mental, anak yatim piatu, anak-
anak nakal, orang-orang
lanjut usia, perusahaan asuransi dan sebagainya.
Menurut
Vembriarto (1990) ada tiga macam fungsi yang tetap melekat sebagai cirri hakiki
keluarga, yaitu sebagai berikut.
a.
Fungsi biologis
Keluarga merupakan tempat lahirnya anak-anak, fungsi biologis orang tua
ialah melahirkan anak. Fungsi ini merupakan dasar kelangsungan hidup
masyarakat.
b.
Fungsi afeksi
Dalam keluarga terjadi hubungan sosial yang penuh dengan afeksi-afeksi
kemesraan. Dari hubungan cinta kasih ini lahirlah hubungan persaudaraan,
persahabatan, kebiasaan, identifikasi, persamaan pandangan mengenai
nilai-nilai. Dalam masyarakat yang makin impersonal, sekuler dan asing, pribadi
sangat membutuhkan hubungan afeksi yang secara khusus hanya terdapat dalam
kehidupan keluarga.
c.
Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi ini menunjuk peranan keluarga dalam membentuk
kepribadian anak. Melalui interaksi sosial dalam keluarga itu anak mempelajari
pola-pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam
masyarakat dalam proses perkembangan pribadinya.
- Pengaruh Keluarga terhadap Perkembangan Anak
Radin (Seifert & Hoffnung, 1991) menjelaskan enam kemungkinan cara
yang dilakukan orangtua dalam mempengaruhi anak, yakni:
1.
Pemodelan Perilaku (modeling of behaviors).
Disengaja atau tidak, orang tua dengan sendirinya akan menjadi model bagi
anaknya. Cara dan gaya
orang tua berperilaku akan menjadi sumber objek imitasi bagi anak. Tidak hanya
yang baik – baik saja yang diterima oleh anak, tapi sifat – sifat yang jeleknya
pun akan dilihat pula.
2.
Memberikan ganjaran dan hukuman (giving rewards and
punishments).
Orang tua mempengaruhi anaknya dengan cara memberi ganjaran terhadap
perilaku tertentu dan memberi hukuman terhadap perilaku lainnya.
3.
Perintah langsung (direct instruction).
Kadang – kadang orang tua secara sederhana mengatakan kepada anak seperti
berikut: “Jangan malas belajar!”, “Cepat mandi, nanti sekolahnya kesiangan!”.
4.
Menyatakan peraturan-peraturan ( stating rules).
Secara berulang - ulang orang tua menyatakan peraturan – peraturan umum
secara tidak tertulis yang berlaku di rumah.
5.
Nalar ( reasoning).
Pada saat menjengkelkan, orang tua bisa mempertanyakan kapasitas anak
untuk bernalar untuk mempengaruhi anaknya. Contoh, orang tua bisa mengingatkan
anaknya tentang kesenjangan perilaku dengan nilai yang dianut.
6.
Menyediakan fasilitas atau bahan-bahan dan adegan
suasana ( providing materials and settings).
Orang tua dapat mempengaruhi perilaku anak dengan mengontrol fasilitas
atau bahan – bahan dan adegan suasana.
- Gaya Pengasuhan Orangtua dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Anak
Gaya pengasuhan orangtua (parenting style)
Tipe
|
Perilaku Orang
tua
|
Karakteristik
anak
|
·
Otoriter
|
Kontrol yang
ketat dan sepihak, menuntut ketaatan penuh tanpa memberi kesempatan anak
untuk berdialog, dominan dalam mengawasi dan mengendalikan anak, lebih senang
menggunakan hukuman dalam menerapkan peraturan
|
Menarik diri
dari pergaulan serta tidak puas dan tidak percaya dengan orang lain.
|
·
Permisif
|
Tidak
mengontrol, tidak menuntut, tidak memberi arahan & bimbingan, memberikan
banyak kebebasan kepada anak, cenderung membiarkan anak saat melakukan
kesalahan
|
Kurang dalam
harga diri, kendali diri, dan kecenderungan untuk berekplorasi
|
·
Otoritatif
|
Menuntut
dengan pemahaman dan bukan dengan paksaan,
Berdialog
(memberi dan menerima) secara verbal, mengontrol
|
Mandiri,
bertanggung jawab secara sosial, memiliki kendali diri, eksploratif, dan
percaya diri.
|
- Persoalan Keluarga dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Anak
Permasalahan
keluarga :
Anak Depresi |
- Orangtua yang bekerja
Adanya tuntutan
ekonomi, pergeseran pandangan tentang peran wanita telah mendorong banyak ibu
rumah tangga sekarang turut bekerja mencari nafkah. Hal tersebut sangat
berpengaruh dalam kaitannya dengan kepentingan pendidikan dan perkembangan
anak.
Namun demikian,
ibu yang bekerja maupun tidak sebenarnya sama – sama memiliki potensi untuk
memberikan dampak positif dan negative terhadap kehidupan keluarga.
- Orangtua yang bercerai
Perceraian orang
tua dapat merupakan suatu peristiwa yang dapat menimbulkan shock dan konflik
berat serta perubahan drastis bagi anggota keluarganya, termasuk anak. Selain
tekanan ekonomi, persoalan lain yang muncul adalah tekanan psikologis. Berbagai
persoalan yang dialami orang tua, pada akhirnya terekspresikan di saat
berinteraksi dengan anak. Mereka menjadi emosional, mudah marah dan berperilaku
agresif terhadap anak.
Kesimpulan
dan Saran
Kesimpulan
Keluarga merupakan
kesatuan yang terkecil
di dalam masyarakat tetapi menempati kedudukan yang
primer dan fundamental, oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar
dan vital dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal
maupun tahap-tahap kritisnya.
Saran
Orang tua merupakan panutan bagi
anak-anaknya, untuk itu sebaiknya orang tua dapat menjadi contoh yang baik bagi
anak-anaknya. Orang tua juga harus membuka diri terhadap perkembangan zaman dan
teknologi saat ini. Anak-anak memiliki pemikiran yang kritis terhadap sesuatu
yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
Wahab, Drs. H.
Rohmat, MPd, MA(1998), Perkembangan dan Belajar Peserta
Didik, Depdikbud
0 komentar:
Posting Komentar